PENDEKATAN
DALAM APRESIASI SASTRA
Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan
oleh tujuan terhadap apa yang
akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan
apresiasi sastra terproses lewat
kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau
memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapapendekatan antara
lain :
1. Pendekatan Emotif
Pendekatan Emotif adalah pendekatan
apresiasi karya sastra dengan cara menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi
dan perasaan pembaca. Ajukan emosi dapat berupa keindahan atau sesuatu yang
baru yang bisa menghibur para penikmat karya sastra, atau pun tentang ide-ide
serta gagasan yang lucu dan menarik yang terdapat dalam karya sastra yang
mereka nikmati.
Dasar-dasar pendekatan emotif adalah :
·
Karya
sastra hadir untuk dinikmati, memberi hiburan dan kesenangan.
·
Menemukan
wujud keindahan dalam karya sastra, oleh sebab itu dengan melakukan pendekatan
emotif, para penikmat karya sastra dapat merasakan keindahan dari tiap karya
sastra yang mereka baca, dengar atau lihat.
2. Pendekatan Didak tis
Pendekatan didaktis adalah
pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara memahami gagasan, tanggapan
evaluatif dan sikap pengarang terhadap kehidupan. Dalam penerapannya,
pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan intelektual, kepekaan rasa, maupun
sikap yang mapan dari pembacanya. Penggunaan pendekatan ini diawali dengan
upaya pemahaman satuan-satuan pokok pikiran yang terdapat dalam suatu cipta
sastra. Satuan pokok pikiran itu pada dasarnya disarikan dari paparan gagasan
pengarang.
3. Pendekatan Analitis
Pendekatan analisis adalah
pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara membedah dan memahami
unsur-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur
yang membangun karya sastra terbagi atas dua unsur
yakni :
a.
Unsur
Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur
pembentuk karya sastra yang terdapat dalam karya itu sendiri seperti tema,
alur, amanat, bahasa, setting dan sebagainya.
b.
Unsur
Ekstrensik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur
pembentuk karya sastra yang berasal dariluar karya karya sastra tersebut
seperti latar belakang pengarang, politik, budaya, agama, dan sebagainya.
Dasar - dasar pendekatan analisis
·
Karya
sastra terbentuk dari unsur-unsur
·
Setiap
elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sastra
·
Elemen-elemen
dalam suatu karya sastra harus disikapi sebagai satu kesatuan
4. Pendekatan Parafratis
Pendekatan
paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi karya sastra yang
bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari karya sastra, dengan cara
mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam paragraf atau bentuk lain.
Pengungkapan kembali karya satra tersebut dapat menggunakan kata atau kalimat
yang berbeda dengan yang digunakan pengarang,
5.
Pendekatan sosiopsikologis
Pendekatan
sosiopsikologis merupakan pendekatan :
a.
Berusaha memahami latar belakang
kehidupan sosial budaya pada saat karya sastra diciptakan.
b.
Berusaha memahami latar belakang
kehidupan masyarakat pada saat karya sastra diciptakan.
c.
Berusaha memahami sikap pengarang
terhadap lingkungannya ataupu jaman saat karya sastra diciptakan.
6. Pendekatan
Historis
Pendekatan
historis adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biography pengarang,
latar belakang, peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa
terwujudnya karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan
kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastera sendiri pada umumnya dari zaman
ke zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar