Kamis, 10 Mei 2012

Pendekatan dalam Apresiasi Sastra



PENDEKATAN DALAM APRESIASI SASTRA
Pendekatan dalam apresiasi sastra dapat ditentukan oleh tujuan terhadap apa yang akan diapresiasikan dalam teks sastra tersebut. Pendekatan apresiasi sastra terproses lewat kegiatan memahami atau memaknai sebuah karya sastra. Proses memahami atau memaknai suatu karya sastra dapat dilakukan dengan beberapapendekatan antara lain :
1.      Pendekatan Emotif 
Pendekatan Emotif adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi dan perasaan pembaca. Ajukan emosi dapat berupa keindahan atau sesuatu yang baru yang bisa menghibur para penikmat karya sastra, atau pun tentang ide-ide serta gagasan yang lucu dan menarik yang terdapat dalam karya sastra yang mereka nikmati.

Dasar-dasar pendekatan emotif adalah :
·        Karya sastra hadir untuk dinikmati, memberi hiburan dan kesenangan.
·        Menemukan wujud keindahan dalam karya sastra, oleh sebab itu dengan melakukan pendekatan emotif, para penikmat karya sastra dapat merasakan keindahan dari tiap karya sastra yang mereka baca, dengar atau lihat.

2.      Pendekatan Didak tis
Pendekatan didaktis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan cara memahami gagasan, tanggapan evaluatif dan sikap pengarang terhadap kehidupan. Dalam penerapannya, pendekatan didaktis menuntut daya kemampuan intelektual, kepekaan rasa, maupun sikap yang mapan dari pembacanya. Penggunaan pendekatan ini diawali dengan upaya pemahaman satuan-satuan pokok pikiran yang terdapat dalam suatu cipta sastra. Satuan pokok pikiran itu pada dasarnya disarikan dari paparan gagasan pengarang.

3.      Pendekatan Analitis
Pendekatan analisis adalah pendekatan apresiasi karya sastra dengan  cara membedah dan memahami unsur-unsur atau elemen-elemen yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur yang membangun karya sastra terbagi atas dua unsur yakni :

a.       Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang terdapat dalam karya itu sendiri seperti tema, alur, amanat, bahasa, setting dan sebagainya.
b.      Unsur Ekstrensik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra yang berasal dariluar karya karya sastra tersebut seperti latar belakang pengarang, politik, budaya, agama, dan sebagainya.
Dasar - dasar pendekatan analisis
·        Karya sastra terbentuk dari unsur-unsur
·        Setiap elemen mempunyai fungsinya sendiri dalam suatu karya sastra
·        Elemen-elemen dalam suatu karya sastra harus disikapi sebagai satu kesatuan 

4.      Pendekatan Parafratis
 Pendekatan paraphrase atau parafratis adalah proses pendekatan apresiasi karya sastra yang bertujuan mempermudah pemahaman kandungan makna dari karya sastra, dengan cara mengungkapkan kembali karya sastra tersebut ke dalam paragraf atau bentuk lain. Pengungkapan kembali karya satra tersebut dapat menggunakan kata atau kalimat yang berbeda dengan yang digunakan pengarang,

5.      Pendekatan sosiopsikologis      
Pendekatan sosiopsikologis merupakan pendekatan      :
a.                   Berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya pada saat karya sastra diciptakan.
b.                  Berusaha memahami latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra diciptakan.
c.                   Berusaha memahami sikap pengarang terhadap lingkungannya ataupu jaman saat karya sastra diciptakan.
6.      Pendekatan Historis
Pendekatan historis adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biography pengarang, latar belakang, peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastera sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar