ANEKSI DAN RUANG LINGKUPNYA
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
morfologi II
Dosen Pengampu: Drs. H. Yakub Nasucha,
M. Hum
Disusun oleh:
1. Yudha Wahyu Try. S (A310100151)
2. Tedy Maulana. S (A310100155)
3. Siti Nuranisah (A310100160)
4. Teguh Prastya (A310100161)
5. Yessi Purbosari (A310100162)
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
ANEKSI DAN RUANG LINGKUPNYA
A.
Hakikat Aneksi
Aneksi dalam
bahasa Indonesia disebut “susunan serangkai”. Aneksi adalah dua kata atau lebih
yang menjadi satu dengan rapat atau erat tetapi tidak menimbulkan satu
pengertian baru.
Perbedaan
terrsebut dapat dilihat dari ciri-ciri aneksi sebagai berikut:
1. Aneksi terdiri dari dua kata yang
hubungannya sanagt erat dan tidak dapat disisipi. Namun cirri aneksi bahwa
tidak dapat disisipi tidak bersifat mutlak.
2. Hubungan unsur dalam aneksi tidak
menimbulkan pengertian baru.
3. Pengafikan pada aneksi tidak kena pada
seluruh kata.
4. Hubungan kedua unsure dalam aneksi
rapat sehingga tidak dapat dipertukarkan tempatnya.
B. Macam-macam
Aneksi
1. Aneksi Substantif
Kelompok aneksi substantif adalh
sebagai berikut:
a. Aneksi subjektif
b. Aneksi objektif
c. Aneksi lokatif
d. Aneksi posesif
e. Aneksi atributif
f. Aneksi final
g. Aneksi partitif
h. Aneksi original
i. Aneksi komparatif
j. Aneksi instrumental
2. Aneksi dengan kata ganti
Aneksi dengan kata ganti persona
dibedakan menjadi :
a. Aneksi subyektif
b. Aneksi obyektif
c. Aneksi posesif
d. Aneksi atributif
e. Aneksi partitif
f. Aneksi final
g. Aneksi lokatif
h. Aneksi original
i. Aneksi komparatif
3. Aneksi Ajektif.
4. Aneksi dengan kata kerja
5. Aneksi dengan kata depan
6. Aneksi dengan kata kerja.
7. Aneksi dengan kata depan
C. Penulisan
Aneksi
a. Penulisan aneksi senantiasa ditulis
terpisah
b. Penulisan aneksi tidak ditulis
serangkai seperti pada bentuk kata majemuk tertentu.
c. Kata-kata yang ada tidak boleh dibalik
atau dipisahkan oleh kata-kata lain
d. Pengafikan tidak kena pada seluruh
kata, melainkan pada salah satu unsuur saja.
e. Perulangan aneksi hanya terjadi pda
salah satu kata.
D. Perbedaan
Aneksi dengan Kata Majemuk
Walaupun
anaeksi dan kata majemuk dilihat dari bentuknya hampir sama, tetapi keduanya
mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
No.
|
Aneksi
|
Kata Majemuk
|
1.
|
rangkaian dua patah kata atau lebih yang erat sekali
kaitannya, tetapi tidak menciptakan suatu pengertian baru.
|
susunan dua buah kata atau lebih
yang sangat erat kaitannya dan menciptakan suatu pengertian baru.
|
2.
|
Kedua unsure dapat disisipi unsur
laindan tidak merubah ciri- ciri tiap kata
|
Kedua unsure tidak dapat disisipi
unsur lain dan karena akan merubah ciri- ciri tiap kata
|
3.
|
Hubungan kedua unsur dapat
dipisahkan oleh kata depan
|
Hubungan kedua unsur tidak dapat
dipisahkan oleh kata depan
|
4.
|
Kedua unsure tidak dapat
dirangkaikan dengan kata hubung
|
Hubungan kedua unsure tidak dapat
dipisahkan oleh kata depan
|
5.
|
Pengafikan tidak mengenai seluruh
kata
|
Pengafikan mengenai seluruh kata
|
6.
|
Bentuk ajektifnya di belakang
|
Bentuk ajektifnya di depan
|
7.
|
Tidak dapat ditulis serangkai
|
Kadang- kadang dapat ditulis
serangkai
|
8.
|
Jika mengalami perulangan, maka
hanya mengenai pada satu kata saja
|
Jika mengalami perulangan, maka mengenai pada seluruh kata
|
Kesimpulan
Aneksi merupakan suatu bentuk bahasa
yang berbentuk susunan serangkai. Aneksi adalah dua kata atau lebih yang
menjadi satu dengan rapat atau erat tetapi tidak menimbulkan satu pengertian
baru. Aneksi dapat terdiri dari dua kata atau tiga kata.dilihat dari bentuknya,
aneksi hampir sama dengan kata majemuk, tetapi keduanya mempunyai
perbedaan.
Sumber
:
Ramlan.1985 .Morfologi
Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : C.V Karyono.
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2010. Morfologi. Surakarta: Yuma Pustaka
Suliyati, http//.tata-bentukan_files.html
diakses pada tanggal 8 Oktober 2011 pukul 20.00
WIB
terimaksih sangat bermanfaat sekali. :)
BalasHapus