Selasa, 10 April 2012

puisi


TIKUS BERDASI

Tikus berdasi
Menyusuri got-got kumuh
Mencari serangga tuk dimangsa
Berjuta serangga dilahapnya
Tak ada kala kenyang
Tak pernah pun muak
Lapar….
Lapar akan keserakahan
Mencuri sarang serangga tempat berteduh

Untuk apa?
Buat apa?
Istana bercahaya di sap tujuh sana?
Ingin kau sihir menjadi surga?
Mengkhayal
Tak ada surga
Tak lain akan jadi bangunan lapuk
Selapuk akal dan nuranimu
Istana akan merobohkamnu
Seirama robohnya kekuasaanmu

Dan dasi itu
Akan menjerat urat lehermu
Hingga nafasmu tersengal
Tergeletak di pinggir jalan
Menjadi binatang jalang
Mati dengan penuh tawa
Sorak riang kan iringi kepergianmu
Menuju pengadilan Yang Maha Kuasa

PuisiKu


HATI KECIL SI POHON KECIL

Hati yang kecil milik pohon yang kecil
Terhuyung terhempas badai
Tak mampu menopang batangnya
Roboh
Pohon kecil mencoba bercengkrama
Dengan mulut kecilnya
Dengan pohon yang bermeter panjangnya
Dengan mulut besarnya
Mulut kecil mulut besar beradu
Mulut besar mencaplok mulut kecil
Tertelan bersama hatinya yang kecil
Hingga pohon tumbuh tanpa hati