JIGSAW
LEARNING
A.
PENDAHULUAN
Dalam era global, teknologi telah menyentuh segala
aspek pendidikan sehingga, informasi lebih mudah diperoleh. Hendaknya siswa
aktif berpartisipasi sedemikian sehingga melibatkan intelektual dan emosional
siswa didalam proses belajar. Keaktifan disini berarti keaktifan mental
walaupun untuk maksud ini sedapat mungkin dipersyaratkan keterlibatan langsung
keaktifan fisik dan tidak nya berfokus pada satu sumber informasi yaitu guru
yang hanya mengandalakan satu sumber komunikasi. Seringnya rasa malu siswa yang
muncul untuk melakukan komunikasi dengan guru, membuat kondisi kelas yang tidak
aktif sehingga berpulang pada rendahnya prestasi belajar siswa. Maka perlu
adanya usaha untuk menimbulkan keaktifan dengan mengadakan komunikasi yaitu
guru dengan siswa dan siswa dengan rekannya. Salah satu pembelajaran yang
ditawarkan adalah kooperatif tipe jigsaw.
B.
PEMBAHASAN
Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson. dkk di Universitas
Texas. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang
dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan
dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
Jigsaw learning atau belajar model jigsaw merupakan
strategi yang menarik jika materi yang dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian dan materi tersebut tidak harus urut penyampaiannya. Strategi ini
memiliki kelebihan, yaitu dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan
sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Jigsaw juga dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain.
Adapun langkah-langkah mengajar dengan metode jigsaw
adalah sebagai berikut:
a.
Pilihlah materi
pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian/ segmen.
b.
Bagi siswa/
mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada.
c.
Setiapa kelompok
mendapat tugas membaca, memehami, dan mendidskusikan materi kuliah yang
berbeda-beda.
d.
Setiap kelompok
mengirimkan anggotanya ke kelompok laian untuk menyampaikan apa yang telah
mereka pelajari di kelompok.
e.
Kembalikan
suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada
persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
f.
Beri beberapa
pertanyaan ke siswa untuk mengecek pemehaman mereka terhadap mataeri yang sudah
dipelaajari.
C.
PENUTUP
Metode atau model pembelajaran jigsaw adalah sebuah
tehnik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung
jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Metode ini mempunyai
langkah-langkah tertentu secara berurutan. Strategi ini memiliki kelebihan,
yaitu dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan
kepada orang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Sufati, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka
Frogie,
Ipotes. 2008. “Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. (online), http://ipotes.wordpress.com/2008/05/15/pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw/. Diakses tanggal 3 April 2012 pukul 10:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar